Di Ujung Waktu
Judul buku :
Di Ujung Waktu
Penulis :
Fransiska Irma
Penerbit :
Homerian
Pustaka
Tahun terbit : 2008
Tempat terbit : Yogyakarta
Tebal : 307 hlm.
Ringkasan cerita :
Drystan. Seorang anak yang tidak diinginkan
kelahirannya. Tidak tahu siapa ayahnya, ibunya pun telah meninggal setelah
melahirkannya. Ia pun dititipkan ke panti asuhan, bahkan sebelum diberi nama.
Suster penjaga yang menemukannya memberinya nama Drystan dengan tujuan supaya
nama tersebut member sumber kekuatan. Tiga belas tahun hidup dip anti, Drystan
pun diam-diam keluar dari panti asuhan dan menjadi anak jalanan. Dari situlah
ia bertemu dengan ayah angkatnya yang akhirnya membuatnya menjadi pembunuh bayaran.
Layla. Anak perempuan hasil perselingkuhan sang ayah
dengan ibunya. Ia pun terpisah dengan ibunnya karena beliau mengidap kanker.
Ayahnya membawanya ke rumah dan memperkenalkan dengan kakak tirinya Benny
Chandra.
Di usia 23 tahun, Layla menjadi dokter sementara di
usia yang terpaut tujuh tahun dengannya, Benny Chandra menjadi seorang
psikiater. Ia menangani seorang laki-laki pembunuh bayaran yang tengah jatuh
cinta. Dari situlah Benny Chandra merasa ada suatu ikatan batin antara dia
dengan sang pasien. Ia merasa melihat Layla dalm diri lelaki itu.
Lelaki itu sedang terbelenggu. Ingin keluar dari
kubangan hitam demi orang yang dicintainya, tapi dengan syarat melaksanakan
tugas terakhir. Ia harus membunuh seorang wanita. Betapa terkejutnya ia ketika
ia mengetahui bahwa wanita itu adalah Layla, wanita yang membuatnya jatuh
cinta. Tak tega membunuh orang yang dicintainya, ia pun akhirnya nekad menembak
kepalanya sendiri. Layla tak kuasa kehilangan orang yang dicintainya. Ia pun
memutuskan untuk meninggalkan Indonesia.
Lima tahun berlalu, Layla merasakan kerinduan kepada
kakak dan ayahnya dan kembali pulang ke Indonesia. Dan ternyata saat itu juga
ia kembali bertemu dengan Drystan, orang yang dicintainya. Yang ternyata masih
hidup.
Pesan moral :
Dari
cerita dan konflik yang terjadi dalam novel tersebut, kita bias mengambil
hikmah bahwa kita harus mempunyai keteguhan hati dalam menjalani setiap hal. Termasuk
untuk berkorban demi orang yang kita cintai, kita juga harus memiliki keteguhan
hati yang sangat kuat.
Komentar :
Cerita dalam novel tersebut sangat menarik dan
menguras emosi pembaca. Namun alur yang dibuat maju mundur mungkin akan membuat
pembaca agak sedikit bingung.
Link terkait: www.indivamediakreasi.com

No comments:
Post a Comment